Peristiwa apa saja yang terjadi pada tanggal 1 Muharram. Saat ini di bulan juli 2022 kita sudah memasuki bulan dzulhijjah, yang menandakan kita sebentar lagi akan ketemu dengan bulan muharram. Bulan muharram ini termasuk ke dalam bulan haram.
Di dalam agama islam ini. Bulan muharram (biasa orang jawa mengenal nya dengan bulan suro), merupakan salah satu dari empat bulan haram. Allah berfirman :
”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)
Dari Abu Bakrah, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)
Peristiwa yang terjadi di bulan Muharram
Al Qadhi Abu Ya’la rahimahullah mengatakan .”ada dua makna kenapa dinamakan bulan haram
- Pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang- orang jahiliyah pun meyakini demikian.
- pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.” (Lihat Zaadul Masiir, Ibnul Jauzi, tafsir surat At Taubah ayat 36, 3/173, Mawqi’ At Tafasir.)
Al Hafizh Abul Fadhl Al ’Iroqiy mengatakan dalam Syarh Tirmidzi, ”Apa hikmah bulan Muharram disebut dengan syahrullah (bulan Allah), padahal semua bulan adalah milik Allah?”
Beliau rahimahullah menjawab, ”Disebut demikian karena di bulan Muharram ini diharamkan pembunuhan. Juga bulan Muharram adalah bulan pertama dalam setahun. Bulan ini disandarkan pada Allah (sehingga disebut syahrullah atau bulan Allah, pen) untuk menunjukkan istimewanya bulan ini. Dan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sendiri tidak pernah menyandarkan bulan lain pada Allah Ta’ala kecuali bulan Allah (yaitu Muharram) (Syarh Suyuthi li Sunan An Nasa’i, Abul Fadhl As Suyuthi, 3/206, Al Maktab Al Mathbu’at Al Islami, cetakan kedua, tahun 1406 H)
Menyambut tahun Baru Hijriyah
Para muslimin telah salah dalam menyikapi tahun baru hijriyah atau bulan muharram. Seperti halnya tahun baru masehi disambut dengan begitu megah dan meriah. Tetapi mengapa umat islam tidak menyambut tahun baru islam meriah tahun baru masehi dengan melakukan amalan ataupun amalan?
Para ahlus sunnah sangat sering mengutarakan sebagai berikut
“Seandainya amalan tersebut baik, tentu mereka (para sahabat) sudah mendahului kita melakukannya.”[ Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, tafsir surat Al Ahqaf: 11, 7/278-279, Dar Thoyibah, cetakan kedua, tahun 1420 H.]
Inilah perkataan para ulama pada setiap amalan atau perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat. Mereka menggolongkan perbuatan semacam ini sebagai bid’ah. Karena para sahabat tidaklah melihat suatu kebaikan kecuali mereka akan segera melakukannya.[Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, tafsir surat Al Ahqaf: 11, 7/278-279, Dar Thoyibah, cetakan kedua, tahun 1420 H.]
Sampai saat ini tidak ada amalan yang terkhusus untuk menyambut tahun baru hijriyah. Dan jika ada amalan yang dilaksanakan oleh para sebagian muslimin dalam menyambut tahun baru hijriyah merupakan suatu amalan yang tidak ada tuntunannya sebab sama sekali tidak berdasarkan dalil atau jika ada dalil, dalil tersebut lemah.