12 Amalan bulan Muharram , Sambut Tahun Baru Islam. Jumhur ulama membagi amalan bulan Muharram menjadi dua belas . yaitu amalan yang biasa dikerjakan di hari hari biasa setidaknya di bulan muharram diperbanyak. Yaitu ,
- Menunaikan Shalat wajib dan sholat sunnah diperbanyak.
- Menjalankan puasa
- Menyambung silaturahim
- Bersedekah
- Mandi
- Memakai celak mata
- Berziarah kepada ulama, yang hidup ataupun yang telah meninggal dengan hanya mendoakan saja.
- Menjenguk orang sakit
- Menambah nafkah keluarga
- Memotong kuku
- Qq mengusap kepala anak yatim, maksdnya mengurusi mereka
- Membaca alquran
Dari kedua belasa amalan diatas terdapat amalan sunnah yang paling dianjurkan untuk dikerjakan di bulan muharram.
Pertama: PUASA
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram. ( HR.Muslim: 1982)
Hadits diatas sangat jelas sekali bahwa puasa sunnah yang paling afdhol setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Maksud puasa disini adalah puasa secara mutlak. Memperbanyak puasa sunnah pada bulan ini, utamanya ketika hari ‘Asyura (10 Muharram)
Akan tetapi perlu diingat tidak diperbolehkan mengerjakan puasa sebulan penuh di bulan Muharram, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali pada Ramadhan Saja (HR.Bukhari: 1971, Muslim:1157)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Ini adalah puasa yang paling afdhol bagi orang yang hanya berpuasa pada bulan ini saja, sedangkan bagi yang terbiasa berpuasa terus pada bulan lainnya yang afdhol adalah puasa Daud”. (Kitab as-Siyam Min Syarhil U’mdah, Ibnu Taimiyyah 2/548)
Kedua: Memperbanyak Amalan Shalih
Sebagaimana perbuatan dosa pada bulan ini akan dibalas dengan dosa yang besar maka begitu pula perbuatan baik. Bagi yang beramal shalih pada bulan ini ia akan menuai pahala yang besar sebagai kasih sayang dan kemurahan Allah kepada para hambanya (Ketahuilah, bahwa seluruh hadits-hadits yang menerangkan keutamaan beramal amalan tertentu selain puasa pada bulan Muharram adalah hadits yang dusta dan dibuat-buat belaka!!. (al-Mauizhoh al-Hasanah Bima Yuhthobu Fi Syuhur as-Sanah, Sidiq Hasan Khon hal.180, Bida’ Wa Akhtho hal.226).
Ini adalah keutamaan yang besar, kebaikan yang banyak, tidak bisa dikiaskan. Sesungguhnya Allah adalah pemberi nikmat, pemberi keutamaan sesuai kehendaknya dan kepada siapa saja yang dikehendaki. Tidak ada yang dapat menentang hukumnya dan tidak ada yang yang dapat menolak keutamaanNya (at-Tamhid, Ibnu Abdil Barr 19/26, Fathul Bari, Ibnu Hajar 6/5)
Ketiga :Taubat
Taubat adalah kembali kepada Allah dari perkara yang Dia benci secara lahir dan batin menuju kepada perkara yang Dia senangi. Menyesali atas dosa yang telah lalu, meninggalkan seketika itu juga dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali. Taubat adalah tugas seumur hidup. (Lihat hukum-hukum seputar taubat dalam risalah Hady ar-Ruuh Ila Ahkam at-Taubah an-Nasuh, Salim bin Ied al-Hilali.)
aka kewajiban bagi seorang muslim apabila terjatuh dalam dosa dan maksiat untuk segera bertaubat, tidak menunda-nundanya, karena dia tidak tahu kapan kematian akan menjemput. Dan juga perbuatan jelek biasanya akan mendorong untuk mengerjakan perbuatan jelek yang lain. Apabila berbuat maksiat pada hari dan waktu yang penuh keutamaan, maka dosanya akan besar pula, sesuai dengan keutamaan waktu dan tempatnya. Maka bersegeralah bertaubat kepada Allah ( Lihat Majmu Fatawa 34/180 oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah)