Apa Arti Fana dalam Islam? Ini Penjelasannya
Faba adalah salah satu sifat yang snagat mustahil dimiliki oleh Allah SWT, sebab fana dalam arti lenyap atau rusak dalam Islam. Semua makhluk di muka bumi ini akan lenyap dan akan binasa pada waktunya nanti, namun hanya Allah satu satunya Sang Maha Pencipta yang tidak akan lenyap. Tentu tidak dapat diterima akal sehat apabila Allah yang mengendalikan seluruh alam semesta memiliki sifat fana (lenyap).
Selain memiliki sifat yang fana, Allah juga memiliki sifat yang mustahil lainnya yang salah satunya seperti adam dan hudus
Adam
Adam artinya tidak ada. Allah mustahil bersifat adam. Allah tidak mungkin tidak ada. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini merupakan ciptaan Allah. Tidak mungkin alam semesta ini ada jika Allah tidak ada. Dengan demikian, Allah mustahil bersifat ‘adam.
Firman Allah SWT:
خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ بِالۡحَـقِّؕ تَعٰلٰى عَمَّا يُشۡرِكُوۡنَ
Khalaqas samaawaati wal arda bilhaqq; Ta’aalaa ‘ammaa yushrikuun Artinya: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan”. (QS. An-Nahl: 3)
Hudus
Hudus artinya baru. Allah mustahil bersifat hudus, yakni Allah itu ada sebelum semua makhluk dan ciptaan-Nya ada. Allah itu bersifat terdahulu atau qidam. Tidak mungkin alam semesta ini ada jika tidak ada yang menciptakan.
Mengenai ayat Al-Qur’an yang menerangkan Allah itu bersifat terdahulu terdapat pada surah berikut ini:
هُوَ الۡاَوَّلُ وَالۡاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالۡبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ
Huwal Awwalu wal’Aakhiru waz Zaahiru wal Baatinu wa huwa bikulli shai’in Aliim Artinya: “Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al-Hadid: 3)
Bukti bahwa Allah mustahil memiliki sifat fana termaktub dalam firman Allah dalam QS. Ar Rahman ayat 26-27 berbunyi:
(26) كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
(27) وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Artinya: “Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.” (QS. Ar Rahman: 26-27).
Melansir dari buku Aqidah Akhlaq oleh Taofik Yusmansyah sebab itulah, Allah SWT Yang Maha Pencipta memiliki sifat wajib baqa, lawan kata dari sifat fana. Sifat baqa mengandung arti kekal, artinya Allah yang menciptakan alam beserta isinya memiliki sifat tetap, kekal, dan tidak berubah.
Sebagaimana firman Allah dalam surah Al Qasas ayat 88:
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Artinya: “Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang selain Allah. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” (QS. Al Qasas: 28).
Sebagai