December 22, 2021

Bukan hanya Nabi Ismail, Inilah Sejarah Qurban dari Masa ke Masa!

Bukan hanya Nabi Ismail, Inilah Sejarah Qurban dari Masa ke Masa!

Bukan hanya Nabi Ismail, Inilah Sejarah Qurban dari Masa ke Masa!

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ۙ

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” QS. al-Haj: 34. 

لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” QS. al-Haj: 37

Bukan hanya Nabi Ismail, Inilah Sejarah Qurban dari Masa ke Masa!

Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa perjalanan tentang sejarah qurban dari masa ke masa. Dari generasi ke generasi, yang telah lama menjadi salah satu jalan syariat bagi para Nabi dan Rasul pada zaman mereka masing masing. Sebelum terjadinya ibadah Qurban di zaman nabi Ibrahim, sebenarnya Qurban sudah dilakukan sejak zaman nabi Adam higga zaman Nabi Muhammad SAW.

Sejarah Qurban dari Masa ke Masa

Selain Nabi Ibrahim, nabi lainnya juga memilih kisah terkait ibadah Qurban dan berikut beberapa diantaranya.

Qurban Di masa Nabi Adam As

Tentang cerita kedua putera Adam (Habil dan Qabil) ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil).

Qurban di masa Nabi Idris As

Dan bagi kaum Idris ditetapkan hari-hari raya pada waktu-waktu yang tertentu, serta berqurban; di antaranya saat terbenam matahari ke ufuk dan saat melihat hilal.

Qurban di masa Nabi Nuh As

Sesudah terjadi taufan (banjir) Nuh, Nabi Nuh As membuat tempat yang sengaja dan tertentu untuk meletakkan qurban, yang nantinya qurban tersebut sesudah diletakkan lalu dibakar.

Qurban di masa Nabi Ibrahim As

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa usia Ismail sekitar 6 atau 7 tahun. Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Rencana itu pun berubah drastis, ditebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.

Qurban di masa Nabi Musa As

Qurban di zaman Nabi Musa As. dilakukan dengan cara membagi binatang yang disediakan untuk qurban kepada dua bagian, sebagian dilepaskan saja dan dibiarkan berkeliaran sesudah diberi tanda yang diperlukan. Dan sebagian lagi disembelih.

Qurban Bani Israil

Ummat dulu sebelum kita, jika seorang dari mereka berqurban, jika diterima datang api putih (Baidha`u) dari langit membakar apa yang diqurbankan. Jika qurbannya tidak diterima, api itu tidak muncul.

Qurban di masa Nabi Zakaria As dan Nabi Yahya As

Nabi Zakaria As dan Nabi Yahya As adalah di antara Nabi dan Rasul dari Bani Israil, pada keduanya ada qurban. Dan qurbannya adalah binatang dan Amti’atun (barang-barang) lalu dibakar api.

Qurban Pada Bangsa Yahudi dan Nashrani

Qurban pada bangsa Yahudi dan bangsa Nashrani, yaitu melakukan pengurbanan dengan membakar sebagai sesaji yang bertujuan mengingat-ingat kesalahan, yaitu dengan menyembelih sapi dan kambing jantan yang mulus dan tidak cacat.

Qurban Pada Bangsa Arab Jahilliyah

Qurban mereka dipersembahkan untuk berhala-berhala yang mereka sembah. Ada binatang yang disembelih untuk berhala, dan ada binatang yang dilepas bebas berkeliaran, juga untuk berhala. Yaitu Bahirah, Saibah, Washilah, dan Ham. Caranya yaitu menyembelih binatang qurban, seperti unta, mereka percikan daging dan darahnya pada al-Baet (ka’bah).

Qurban Abdul Muthalib (Kakek Nabi SAW)

dilakukan karena nazarnya. Tetapi Abdul Muthalib mengganti Abdullah  dengan 100 ekor unta untuk berqurban karena penolakan masyarakat bangsa Arab. Dan dengan demikian Abdullah  tidak dijadikan qurban oleh ayahnya.

Qurban Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW melakukan qurban pada waktu Haji Wada di Mina setelah shalat Idul Adha. Beliau menyembelih 100 ekor unta, 70 ekor disembelih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor disembelih oleh Sayyidina Ali Ra. QS. al-Hajj/22:36.