September 28, 2021

Dalil Kewajiban Muslim Percaya Islam Agama Paling Benar

ilustrasi-baca-alquran (1)

Dalil Kewajiban Muslim Percaya Islam Agama Paling Benar

Dalam ajaran Islam, kebenaran tersebut telah ditegaskan di dalam Alquran Ali Imran ayat 19 yaitu sebagai berikut:  

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”   

Mengutip Ibnu Katsir dalam tafsirnya, ayat 19 Ali Imran itu sebagai berita dari Allah SWT yang menyatakan, tidak ada agama yang diterima dari seseorang di sisi-Nya selain Islam, yaitu mengikuti para rasul yang diutus  Allah SWT di setiap masa, hingga diakhiri dengan Nabi Muhammad SAW yang membawa agama yang menutup semua jalan lain kecuali hanya jalan yang telah ditempuhnya. 

“Karena itu, barang siapa yang menghadap kepada Allah sesudah Nabi Muhammad SAW diutus dengan membawa agama yang bukan syariatnya, maka hal itu tidak diterima Allah SWT,” katanya. 

Seperti yang disebutkan di dalam firman lainnya, surat Ali Imran ayat 85: 

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ 

“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”   

Ibnu Katsir mengatakan, dalam ayat ini Allah memberitakan terbatasnya agama yang diterima Allah hanya pada agama Islam, yaitu: “Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imran 19) 

Ibnu Jarir meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas membaca firman-Nya 

..شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُإِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ 

“Allah menyatakan sesungguhnya tiada Tuhan selain Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Bahwasanya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. (Ali Imran: 18-19) 

Dengan innahu yang di-kasrah-kan dan anna yang di-fathah-kan, artinya ‘Allah telah menyatakan —begitu pula para malaikat dan orang-orang yang berilmu— bahwa agama yang diridhai di sisi Allah adalah Islam’. 

Sedangkan menurut jumhur ulama, mereka membacanya kasrah’ innad dina ‘sebagai kalimat berita. Bacaan tersebut kedua-duanya benar, tetapi menurut bacaan jumhur ulama lebih kuat. 

Kemudian Allah SWT memberitakan, orang-orang yang telah diberikan Al-Kitab kepada mereka di masa-masa yang lalu, mereka berselisih pendapat hanya setelah hujah ditegakkan atas mereka, yakni sesudah para rasul diutus kepada mereka dan kitab-kitab samawi diturunkan buat mereka.