Seorang anak jika sudah menikah, orang tua jangan pernah ikut campur masalah rumah tangga anaknya. Biarkan mereka menghadapi suka duka dalam berumah tangga, agar mereka bisa mandiri dan bisa dewasa dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi. Jika seorang anak yang sudah menikah lebih baik tinggal tidak jadi satu dengan mertua.
Teruntuk para wanita yang sudah menjadi seorang istri , memiliki kewajiban untuk berbakti dan juga taat pada suami. Dalil hadits dari abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:
Pernah ditanyakan kepada rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . “ Siapakah wanita yang paling baik ? jawab beliau . “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya mentaati suami jika diperintah. Dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci “ ( HR. An-Nasa’I no 3231 dan ahmad 2:251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih )
Adapun 3 dosa mertua kepada menantu yang sangat dibenci yaitu
Yang pertama: meremehkan dan menceritakan kejelekan menantu
Kita pastinya akan sering sekali mendengar seorang ibu -ibu saat lagi belanja di warung , sedang menceritakan menantunya, ada yang menceritakan menantunya yang perlakuannya sangat baik dan penurut dan ada juga yang sebaliknya, menceritakan kejelekan menantunya , yang dimana disuruh ini tidak bisa, disuruh begitu tidak bisa. Sikap seperti seorang mertua merupakan suatu hal yang sangat tidak dibenarkan . karena bisa membuat orang yang mendengarkan cerita itu menjadi selalu bersuudzon kepada menantunya.
Yang kedua : Selalu ikut campur permasalahan keluarga menantu
Sebagai mertua yang seharusnya tidak diperbolehkan untuk ikut campur masalah anak nya yang sudah menikah. Tugas sebagai orang tua itu sudah selesai. Biarkan mereka menjalani kehidupan dalam berumah tangga. Seorang mertua boleh mencampuri urusan dari keluarga menantu , dengan syarat jika mereka meminta pendapat tentang keputusan yang akan mereka berdua ambil. Dan seorang mertua perlu ditekankan hanya bisa memberi pendapat dan tidak boleh mengambil keputusan .
Yang Ketiga: mengharuskan menantu untuk mengikuti semua kemauannya (mertua)
seorang anak (wanita) yang baru menikah secara umum si menantu(istri) masih perlu beradaptasi dengan lingkungan baru, keluarga baru. Jika seorang menantu belum begitu bisa memasak, melayani suami , itu suatu hal yang tidak boleh dibilang menantu yang tidak bisa apa-apa. Karena si menantu masih perlu banyak belajar.
Seorang manusia sudah jelas memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Seorang mertua yang selalu mementingkan ego nya dan tidak semua menantu suka jika disuruh mengikuti apa yang mertua inginkan, walaupun alasan si mertua demi kebaikannya si menantu. Tetapi si mertua tidak punya hak untuk mengatur rumah tangga anak nya.
Jika seorang mertua menuntut atau ikut campur masalah keluarga anaknya yang sudah menikah dan harus mengikuti apa kemauannya, maka perbuatan tersebut tidak dibenarkan dalam ajaran agama.
Berikut tips Menantu tinggal bersama mertua . disini seorang istri tinggal dengan orang tua (mertua ) karena keadaan suami belum bisa mencukupi untuk memberikan tempat tinggal. Maka yang bisa dilakukan oleh seorang istri(menantu) adalah
– Harus siap untuk selalu mengalah terhadap mertua
– Berusaha dan pintar-pintar mengambil hati mertua
– Seorang suami disini memiliki peran penting untuk menyelesaikan konflik diantara istri dan orang tuanya.
– Harus berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan mertua
– Harus siap menanggung satu rumah ketika tinggal dengan mertua.
Jika seorang istri(menantu melakukan tips yang sudah dijelaskan diatas. Insya allah konflik di dalam rumah akan bisa diminimalisir. Hidup akan selalu tentram bersama mertua.