Hijrah Sebagai Awal kebangkitan Islam asal hijrah disini memiliki makna meninggalkan seperti meninggalkan berbicara atau meninggalkan perbuatan. Tidak berbicara pada orang lain, yang maknanya hajr. Perlu kita ketahui juga pembahasan hijrah ada dua yaitu
- Hijrah hissi, adalah berpindah tempat , seperti berpindah dari negeri yang kafir ke negeri islam atau bisa juga berpindah dari negeri yang memiliki fitnah yang banyak menuju ke negeri yang tidak banyak fitnah. Hal seperti ini merupakan hijrah yang disyariatkan.
- Hijrah Maknawi ( dengan hati), seperti halnya berpindah dari maksiat dan segala yang allah larang menuju ketaatan.
Rasulullah shallallahu ‘ alaihi wasallam mendapatkan perintah hijrah dari allah ta’ ala , waktu dan tempatnya pun telah allah tentukan. Imam Bukhari rahimahullah mengatakan, “ Abu Musa berbicara dengan meriwayatkan dari nabi shallallahu ‘ alaihi wasallam, beliau bersabda :
“ Saya melihat dalam mimpi bahwa saya berhijrah dari Makkah ke negeri yang dipenuhi pohon kurma, saya menduga ke Yamamah atau Hijr, ternyata ke Madinah (dulu Yatsrib).” (Fath Al-Bari, 7:231)
Waktu itu ,rasulullah shallallahu ‘ alaihi wa sallam memberikan kabar kepada Abu Bakar Radhiyallahu ‘ anhu, “Saya telah diizinkan untuk berhijrah.” Abu Bakar bertanya, “Saya menemanimu, wahai Rasulullah?” (HR. Bukhari, no. 3905)
Agama islam adalah satu-satunya agama yang mempunyai keistimewaan , yaitu diberi nama langsung oleh Allah subhanahu wata’ala. Tetapi agama yang selain islam contohnya “Nasrani”, merupakan nama yang asalnya dari nama desa kelahiran Nabi Isa Alaihissalam; dan agama lain dasarnya nama agama diambil dari nama al kitabnya contoh nya taurat.adapun keistimewaan agama islam yang lahir dari timur tengah yaitu kota mekkah, tetapi lebih berkembang setelah hijrah ke madinah, karena islam adalah agama terakhir yang telah disempurnakan Allah ta’ala dari agama-agama yang diturunkan kepada Para nabi dan Rasul Allah sebelum nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam
Sebagian besar umat muslim belum memahami makna hakiki kebangkitan islam, dan juga umat muslim belum memiliki kesadaran akan makna keberagaman, sebagai salah satunya untuk menuju kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Pengaruh dari modernisasi yang membuat mereka beranggapan satu-satunya jalan menuju kebahagiaan duniawi. Dan mereka beranggapan jika sudah bisa menguasai Iptek maka kebahagiaan akan mudah dicapai.
Mereka tidak mengetahui kalau satu satunya jalan menuju kebahagiaan dalam hidup di dunia dan juga di akhirat hanya bisa dicapai dengan pengamalan ajaran agama. Mereka hanya menganggap makna kebahagiaan di dunia dipahami secara materialistik . Padahal penguasaan Iptek merupakan hanya sebuah alat untuk mempermudah manusia dalam menjalani hidup. Dan kekayaan hanya sebagai alat untuk memudahkan hidup manusia. Uang hanyalah sebagai alat tukar di dalam sistem perekonomian saja.
Dalam melakukan hijrah dari kekufuran , yang telah didasari dengan iman yang benar kepada Allah ta’ala akan memberikan kemerdekaan dan juga kelapangan rezeki. Allah Berfirman:
“Siapa yang berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di bumi ini tempat yang luas dan rezeki yang banyak). ( QS al-Nisa/4:100)
Berhijrah dengan sebenar-benarnya karena allah, rezeki dunia dan akhirat (surga) akan menjadi tembusan. Allah Berfirman:
“ Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah kemudian mereka dibunuh atau mati, maka Allah pasti akan memberikan mereka rezeki yang baik.” ( QS Al-hajj 22:58)
Di dalam perspektif Historis, Hijrah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Hakikatnya sebuah langkah yang strategis dalam membela dan menegakkan Nilai Tauhid Kepada Allah . dan membersihkan dunia dari kejahatan dan kezaliman, sekalian sebagai Awal kebangkiatan islam dan Kaum Muslimin.