Dalam keluarga kita ingin selalu hidup tentram dan tidak ada masalah dan berjalan dengan baik-baik saja. Tetapi jika di dalam keluarga tidak ada permasalahan itu tidaklah mungkin, karena tanpa adanya masalah kita tidak akan mengetahui satu sama lain.
Di dalam agama islam rumah tangga ideal merupakan rumah angga yang sakinah ( ketentraman jiwa) , Mawadah (rasa cinta) dan rahmah (kasih sayang). Allah Berfirman di dalam alquran
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” [Ar-Ruum/30 : 21]
Di dalam keluarga sesuai dengan ajaran islam pasangan suami istri mereka berdua harus saling mengetahui kekurangan dan kelebihan masing masing pasangannya,dan juga harus mengetahui apa saja hak dan kewajiban dan memahami tugas dan fungsi masing –masing. Dalam mengerjakan tugas selalu bertanggung jawab,ikhlas dan selalu mengharapkan ganjaran pahala dan ridha Allah Subhanahu wa ta’ala.
Berikut ini beberapa langkah menuju keluarga Ideal di dalam islam
- Membangun Rumah Tangga dengan Agama
Allah Ta’ala Berfirman
“Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At- Tahrim: 6)
Adh –Dhahak dan Maqatil mengatakan tentang ayata diatas,
“Menjadi kewajiban seorang muslim untuk mengajari keluarganya, termasuk kerabat, sampai pada hamba sahaya laki-laki atau perempuannya. Ajarkanlah mereka perkara wajib yang Allah perintahkan dan larangan yang Allah larang.” (HR. Ath-Thabari, dengan sanad shahih dari jalur Said bin Abi ‘Urubah, dari Qatadah. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 321)
- Istri taat Terhadap Suami
Seorang istri di dalam islam selalu taat akan apa yang suami perintahkan selama hal tersebut tidak melanggar syariat. Rumah tangga akan bahagia, kalau istri selalu taat terhadap suami, sebab istri yang seperti inilah yang bisa membuat senang hati suami,
“Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.” (HR. An-Nasai, no. 3231; Ahmad, 2: 251. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
- Memiliki banyak anak
Anak merupakan anugerah yang paling berharga yang allah ta’ala amanatkan kepada kita yang sudah menikah. Dan anak adalah aset dunia dan akhirat kita/. Maka dari itu semakin banyak anak maka nantinya akan semakin banyak yang akan mendoakan . dan kdituntut anak tersebut adalah anak yang shalih
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau doa anak yang shalih.” (HR. Muslim no. 1631).
- Memberikan nafkah yang cukup
Dari Mu’awiyah Al Qusyairi radhiyallahu ‘anhu, ia bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai kewajiban suami pada istri, lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
““Engkau memberinya makan sebagaimana engkau makan. Engkau memberinya pakaian sebagaimana engkau berpakaian -atau engkau usahakan-, dan engkau tidak memukul istrimu di wajahnya, dan engkau tidak menjelek-jelekkannya serta tidak memboikotnya (dalam rangka nasehat) selain di rumah” (HR. Abu Daud, no. 2142. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
- Tidak mudah mengatakan Cerai
Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Wanita mana saja yang meminta talak (cerai) tanpa ada alasan yang jelas, maka haram baginya mencium bau surga.” (HR. Abu Daud, no. 2226; Tirmidzi, no. 1187; Ibnu Majah, no. 2055. Abu Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Ibnu Taimiyah juga mengatakan :
“Meneruskan lebih kuat daripada memulai.” (Majmu’ Al-Fatawa, 32: 148)
Dalam menjalankan rumah tangga kita selalu mewujudkan rumah tangga yang bahagia dan selalu menjalankan sesuai dengan tuntunan dan ajaran dari Rasul shallallahu alaihi wasallam.