Makan dan Minum yang sehat menurut islam. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Makan dan minum setiap manusia itu hal biasa, memakan apapun itu selama tidak ada larangannya kita bisa memakannya dengan lahap dan suka cita. Tetapi untuk makan dan minum yang sehat . tentunya sangat ribet sekali dan juga biasanya tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan . tetapi dikala kita suatu saat merasakan rasa sakit di badan kita bagian dalam atau luar.
Untuk permasalahan Makan dan minum yang sehat menurut Islam. Tentunya kita disyariatkan untuk membantunya. Makan dan minum yang sehat jika kita mengikuti ajaran rasulullah itulah makan dan minum yang sehat menurut islam.
Hadits ke 47 dari Jami’ul Ulum Wal hikam Ibnu Rajab
Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada tempat yang lebih jelek daripada memenuhi perut keturunan Adam. Cukup keturunan Adam mengonsumsi yang dapat menegakkan tulangnya. Kalau memang menjadi suatu keharusan untuk diisi, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan) [HR. Ahmad, 4:132; Tirmidzi, no. 2380; Ibnu Majah, no. 3349. Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa perawi hadits ini tsiqah, terpercaya].
Di dalam alquran kita juga mendapatkan petunjuk dari allah ta’ala Supaya makan –makanan yang halal dan thayyib, dan menjauhkan diri dari makanan haram. Allah Ta’ala Berfirman
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 168)
“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang salih. Sesungguhnya Aku Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu’minun [23]: 51)
Allah Ta’ala Juga berfirman
“Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf [7]: 31)
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di –rahimahullahu Ta’ala– berkata,
“Pokok (inti) kesehatan ada tiga.
- Pertama, menjaga kesehatan dengan memanfaatkan (melakukan) berbagai hal yang bermanfaat.
- Kedua, menjaga diri dari berbagai hal yang membahayakan kesehatan.
- Ketiga, menghilangkan (membuang) kotoran atau penyakit yang masuk ke badan.
Semua permasalahan kesehatan kembali kepada tiga inti pokok tersebut. Dan sungguh Al-Qur’an telah mengingatkan dalam firman-Nya tentang menjaga kesehatan dan membuang kotoran (penyakit) (yang artinya), “Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan” (QS. Al-A’raf [7]: 31).” (Al-Qowaidul hisaan, hal. 150)
Ayat-ayat dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan secara global petunjuk syariat dalam urusan makanan. Allah Ta’ala tidak merinci makanan apa saja yang baik dimakan, karena tentunya sangat banyak makanan halal di dunia ini yang Allah Ta’ala sediakan
Kemudian beliau –rahimahullahu Ta’ala- menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut, Allah Ta’ala memerintahkan untuk makan dan minum, dua aktivitas yang sangat dibutuhkan oleh badan (poin pertama). Perintah tersebut bersifat mutlak, yang menunjukkan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi hendaklah sesuatu yang baik dan bermanfaat untuk manusia di setiap waktu dan keadaan.
Dan Allah Ta’ala melarang dari sikap berlebih-lebihan, misalnya dengan terlalu banyak makan dan minum. Ini adalah bentuk penjagaan dari segala sesuatu yang berpotensi membahayakan badan manusia. Jika makanan pokok yang sangat dibutuhkan saja tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi ketika ada potensi membahayakan kesehatan badan, maka bagaimana lagi dengan yang selain makanan pokok? (Lihat Al-Qawa’idul hisaan, hal. 150)