Sebelum penjajah datang islam sudah tumbuh dengan pesat di negara indonesia ini. Itu terbukti dengan hadirnya kerajaan islam seperti kerajaan Perlak, samudra pasai, demak dan lain-lain. Dan umat islam di indonesia telah memiliki identitas bendera yang dimana bendera tersebut inspirasinya dari bendera rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. yang memiliki warna berwarna merah dan putih.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam Pernah bersabda “” Allah telah menundukkan pada dunia, timur dan barat. Aku diberi pula warna yang sangat indah, yakni Al-Ahmar dan Al-Abyadl, merah dan putih “ . dan juga dengan penggunaan bahasa indonesia. Ketika itu para ulama menjadikan bahasa indonesia sebagai bahasa pasar , semakin lama bahasa ini menjadi bahasa ilmu dan menjadi bahasa Jurnalistik.
Adapun ajaran islam seperti Jihad, membela yang tertindas mencintai tanah air dan membasmi kezaliman adalah faktor terpenting dalam menumbuhkan semangat dalam melawan penjajah. Tokoh pergerakan hampir semuanya terinspirasi dari ajaran islam . hali ini dibuktikan dengan munculnya tokoh tokoh islam seperti Ki hajar dewantara ( suryadi Suryaningrat) tadinya berasal dari Sarekat Islam (SI); Soekarno sendiri pernah jadi guru Muhammadiyah dan pernah menjadi santri di bawah bimbingan Tjokroaminoto bersama S.M Kartosuwiryo yang kelak dicap sebagai pemberontak DI/TII; RA Kartini juga sebenarnya bukanlah seorang yang hanya memperjuangkan emansipasi wanita. Tetapi ia juga merupakan seorang pejuang islam yang sedang menuju islam yang kaffah.
Peran islam yang lain adalah terdapat peran para ulama yang memiliki kontribusi di dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini, salah satu ulama islam tersebut adalah syekh Kholil bangkalan, beliau adalah guru dari pendiri Ormas Islam dan bapak-bapak bangsa , dan juga seperti KH. Hasyim Asy’ari . beliau adalah pendiri Nahdlatul Ulama di tahun 1926, KH.Ahmad Dahlan , Pendiri Muhammadiyah di tahun 1912.
“Maka sudah sewajarnya jika peran dan sejarah emas tersebut melahirkan situasi kondusif bagi penerimaan publik terhadap pesantren, dakwah, dan ormas yang Memiliki aqidah ahlussunnah wal jamaah, termasuk juga memberikan kemudahan jalan bagi lahirnya dan diterimanya lembaga kepesantrenan dan ormas Hidayatullah di tengah masyarakat yang terus berkembang kiprahnya hingga berusia 50 tahun, dan mempunyai lebih dari 600 cabang di seluruh Indonesia,”
Berikut bukti sejarah Perjuangan Umat Islam Indonesia di dalam mengusir Penjajah
- Penjajahan Portugis
Penjajah yang pertama kali datang ke Nusantara adalah Portugis penjajah ini memiliki semboyan Gold (tambang emas), Glory (kemuliaan, keagungan), dan Gospel (penyebaran agama Nasrani).
Dalam menjalankan misinya Portugis berusaha dengan berbagai cara dan juga menghalalkan semua cara. Pada saat itu mereka masih mempunyai dendam terhadap bangsa Timur (Islam) setelah usai Perang Salib.
- Penjajahan Belanda
Cornelis de Houtman adalah pemimpin pasukan belanda yang pertama kali datang ke indonesia pada tahun 1596. Ia berlabuh di banten. Yang setelah itu dilanjutkan oleh rekannya jan Pieterszoon coen dimana belanda telah menduduki jakarta di tanggal 30 mei 1619 waktu itu nama jakarta diganti menjadi batavia. Yang memiliki tujuan tidak jauh berbeda dengan penjajah portugis, yaitu melakukan monopoli perdagangan dan menanamkan kekuasaan dari kerajaan –kerajaan di wilayah nusantara. Yang membedakan antara portugis dan belanda. Penjajah portugis menyebarkan agama katolik sedang belanda menyebarkan agama protestan .
Pada masa itu kaum muslimin menderita sangatta berat yang dijajah oleh belanda kurang lebih 3,5 bad. Terjadinya penindasan, adu domba (devide de impera), pengerukan kekayaan alam sebanyak-banyaknya dan membiarkan rakyat Indonesia dalam keadaan miskin dan terbelakang adalah kondisi yang dialami saat itu. Oleh karena itu seluruh umat islam indonesia mulai bangkit dengan dipimpin oleh para ulama dan para santri di seluruh plosok tanah air, hanya menggunakan senjata sederhana: bambu runcing, tombak dan golok.
Tetapi mereka bertempur habis-habisan melawan orang-orang kafir Belanda dengan niat yang sama, yaitu berjihad fi sabilillah. Hanya satu pilihan mereka : Hidup mulia atau mati Syahid. almarhum Dr. Setia Budi (1879-1952) mengatakan di dalam salah satu ceramahnya di Jogya menjelang akhir hayatnya antara lain mengatakan : “Jika tidak karena pengaruh dan didikan agama Islam, maka patriotisme bangsa Indonesia tidak akan sehebat seperti apa yang diperlihatkan oleh sejarahnya sampai kemerdekaannya”. Sejarah telah mencatat sederetan pahlawan Islam Indonesia dalam melawan Belanda yang sebagian besar adalah para Ulama atau para kyai .
Demikian peran islam dalam kemerdekaan indonesia. Tidak hanya agama islam saja yang berperang melawan penjajah tetapi ada juga peran dari agama non islam.