Siapa Orang paling Kaya di dunia Menurut Islam ? jika ada pertanyaan tentang siapa yang paling kaya, manusia secara otomatis akan berfikir seseorang yang mempunyai harta yang berlimpah uang yang banyak.
Begitulah pemikiran manusia yang jauh akan ilmu agama, secara duniawi memang benar tetapi kita ketahui kalau dunia ini tidak akan kita bawa ke akhirat nanti tempat dimana kita akan hidup dengan kekal selamanya.
Orang Paling kaya di dunia menurut Islam
Orang yang paling kaya , menurut islam adalah orang yang paling menerima. Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan,
“Kekayaan tidaklah diukur dengan banyaknya harta, namun kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati.” (HR. Bukhari dan Muslim; dari Abu Hurairah)
Kaya hati, atau sering diistilahkan dengan “qana’ah“, artinya adalah ‘nrimo (menerima) dan rela dengan berapa pun yang diberikan oleh Allah Ta’ala.
Seberapa rezeki yang didapatkan , tidak akan pernah mengeluh. Disaat kita mendapat rezeki banyak , kita bersyukur; mendapat rezeki sedikit, bersabar dan tidak mengumpat.
Kalau kita dapat mengamalkan seperti diatas , ketika itu kita dapat mempunyai kans besar untuk menjadi orang terkaya di dunia. Maka ujungnya , keberuntunganlah yang menanti kita, seperti janji sang Mustofa Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Beruntunglah orang yang berislam, dikaruniai rezeki yang cukup, dan dia dijadikan menerima apa pun yang dikaruniakan Allah (kepadanya).” (HR. Muslim; dari Abdullah bin ‘Amr)
Dari penjelasan diatas , bisa saja orang yang memiliki penghasilan lima belas ribu sehari bisa masuk kategori orang kaya, sedangkan seseorang yang mempunyai penghasilan tiga puluh juta sehari bisa jadi dikategorikan orang miskin. Karena , orang pertama selalu merasa cukup dengan uang sedikit yang didapatkan , adapun untuk orang yang kedua , ia selalu merasa kekurangan walaupun uang yang telah didapatkan sangat banyak
Bagaimana mungkin Orang yang memiliki penghasilan lima belas ribu dianggap berkecukupan, padahal kita ketahui ia harus memberikan nafkah istri dan anak-anaknya?
Keberkahan yang allah berikan dalam hartanya, dan juga karena kecukupan menurut nabi Kita Shallallahu alaihi wasallam Adalah sebagai berikut,
“Barangsiapa yang melewati harinya dengan perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya.” (HR. Tirmidzi; dinilai hasan oleh Al-Albani)
KAYA ATAU MISKIN YANG UTAMA?
Adapun pertanyaan seperti ini , Manakah yang utama orang kaya ataukah orang miskin? Orang kaya memiliki kemudahan untuk menjalankan ibadah sedekah. Orang miskin juga disebutkan di dalam hadits akan masuk surga 500 tahun lebih dahulu dari orang kaya. Allah Ta’ala Berfirman,
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.” (QS. Al Hujurat: 13)
Ibnul Qayyim Berkata:
“Allah tidak mengatakan bahwa yang paling mulia adalah yang paling miskin atau yang paling kaya di antara kalian.” (Madarijus Salikin, 2: 442)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanyakan mengenai keutamaan suatu hal dari yang lainnya, diantaranya beliau ditanyakan mengenai manakah yang lebih utama antara orang kaya yang pandai bersyukur atau orang miskin yang selalu bersabar. Lalu beliau jawab dengan jawaban yang sangat memuaskan, “Yang paling afdhol (utama) di antara keduanya adalah yang paling bertaqwa kepada Allah Ta’ala. Jika orang kaya dan orang miskin tadi sama dalam taqwa, maka berarti mereka sama derajatnya.” (Badai’ul Fawaid, 3: 683).
Dalam hadits yang muttafaqun ‘alaih, terdapat riwayat dari Abu Hurairah,
Ada yang mengatakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling mulia? ” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Yang paling bertakwa.”