Syariat Pertama Nabi Ibrahim Melaksanakan Ibadah Qurban
Dalam merayakan hari raya idul adha, ada dua ibadah yang akan dilakukan yaitu ibadah shalat ied dan ibadah Qurban.
Ibadah haji merupakan salah satu dari rukun Islam, dan menjadi hal yang wajib bagi kaum muslimin yang mampu. Surah Ali Imran ayat 97 yang artinya:
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ –
“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”
Ibadah haji hanya wajib sekali seumur hidup. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah, ketika ditanya oleh para sahabat, apakah harus dilakukan setiap tahun, maka Rasulullah terdiam hingga para sahabat mengulangi pertanyaan hingga 3 kali. Rasulullah menjawab niscaya jika saya mengiyakan untuk setiap tahun, maka kalian akan laksanakan, tetapi cukuplah sekali seumur hidup.
Rasulullah adalah manusia dengan sosok yang sangat peduli dengan kemampuan para umatnya, beliau telah memikirkan bahwa tidak semua umat dapat menunaikan ibadah haji setiap tahunnya. Hal ini dengan memperhatikan firman Allah, bahwa Allah tidak membebani hambanya sesuai dengan kemampuannya.
Ketika nabi Ibrahim memanjatkan permohonan melalui doa terkait ingin membangun ka`bah, yang ingin menjadikan Makkah sebagai kawasan yang aman dan penduduknya dijamin memperoleh rezeki yang berlimpah dan halal.
Permohonan nabi Ibrahim ini dikabulkan sehingga dibangun Ka’bah yang dilanjutkan perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk naik ke Gunung Abi Qubais demi memanggil seluruh anak cucunya untuk melaksanakan ibadah haji.
Dalam Tafsir Qurtubi pada surat Al-Hajj ayat 27 menyebutkan anak cucu Nabi Ibrahim telah diwajibkan berhaji agar mendapat pahala surga dan diselamatkan dari siksa neraka. Orang-orang menerima perintah seruan beliau menjawab: “Labbaik allahuma labbaik”. Barangsiapa menjawab sekali, Insya Allah akan mendapatkan kesempatan haji sekali.
Selain menunaikan ibadah haji, ibadah yang kedua adalah ibadah Qurban. Syariat pertama Nabi Ibrahim melaksanakan Ibadah Qurban. Ibadah qurban dilakukan pertama kalinya oleh Nabi Ibrahim a.s. beserta anaknya Nabi Ismail a.s. Hadits Imam Ahmad menyatakan bahwa ketika Rasulullah ditanya oleh para sahabat, ya Rasulullah apa itu Qurban?. Maka dijawab” Qurban itu adalah ibadah Sunnah bapak kalian “Nabi Ibrahim”.
Pada malam 8 Dzulhijjah, nabi Ibrahim memperoleh perintah melalui mimpi buruk yang dialaminya. Di dalam mimpi, Nabi Ibrahim mendapatkan sebuah perintah dari Allah untuk mengorbankan anaknya (Qurban), namun saat ini, Nabi Ibrahim masih merasa tidak yakin jika mimpi tersebut merupakan perintah dari Allah SWT atau dari Syaitan Laknatullah.
Pad ahari selanjutnya yaitu tepat di tanggal 9, Nabi Ibrahim kembali mengalami mimpi yang serupa, sehingga membuat beliau menjadi yakin bahwa itu benar benar perintah yang diberikan oleh Allah SWT.
Tepat pad ahari tersbeut, Nabi Ibrahim melakukan Qurban namun beliau melakukan Qurban pada hewan Qurban Unta, sebagai pengganti dari mimpi yang beliau alami. Namun karena hal tersbeut tidak sesuai dengan perintah yang diturunkan, Nabi Ibrahim kembali mengalami mimpi yang serupa, sehingga membuat Nabi Ibrahim membulatkan tekat untuk melakukan perintah yang sesuai dnegan apa yang dialami dan diperintahkan di dalam mimpinya.
Singkat cerita, Nabi Ibrahim lalu menemui anaknya yang bernama Ismail dan menyampaikan apa yang telah diperintahkan terhadap Nabi Ibrahim. Ketika Ismail mendengar apa yang dialami dan diperintahkan kepada ayahnya yaitu Nabi Ibrahim, Ismail dengan sabar menyetujui terkait hal tersebut.
Allah memberikan fadilah kepada bapak dan anak ini, Ismail yang akan disembelih, terganti tiba-tiba dengan seekor kambing. Dari sinilah awal mula disyariatkannya ibadah qurban bagi umat Islam sekarang.